Peran sentral dalam adaptasi ini diemban oleh Mentor Teknologi. Mereka tidak sekadar mengajarkan teknis, melainkan juga menanamkan etika penggunaan teknologi Islami. Tujuannya adalah mencetak generasi yang cerdas secara digital sekaligus kokoh dalam akhlak. Pengawasan dan pendampingan menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Pembinaan Karakter Digital Islami
Pembinaan karakter digital di Dayah Syaikhuna berpusat pada dua hal: manfaat dan mudarat. Santri diajarkan memilih konten yang membangun, seperti kajian ilmu agama dan skill profesional. Sebaliknya, mereka didorong menjauhi konten yang merusak moral dan membuang waktu secara sia-sia.
Pendekatan ini membentuk kesadaran diri santri bahwa teknologi adalah alat, bukan tujuan. Dengan bimbingan Mentor Teknologi yang berpengalaman, mereka belajar memanfaatkan potensi gadget untuk kegiatan produktif. Ini adalah bagian integral dari pendidikan holistik yang diterapkan di Dayah Syaikhuna.
Etika penggunaan teknologi menjadi kurikulum wajib yang disisipkan dalam berbagai kegiatan. Santri dibekali pemahaman tentang cyber-bullying, privasi data, dan hoaks. Prinsip tabayyun (klarifikasi) ditekankan sebagai filter utama saat menerima atau menyebarkan informasi di dunia maya.
Peran Strategis Mentor Teknologi
Mentor Teknologi di Ponpes Dayah Syaikhuna berperan sebagai jembatan antara tradisi keilmuan klasik dan kemajuan modern. Mereka memastikan teknologi mendukung, bukan menggerus, nilai-nilai pesantren. Hal ini mencakup penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran agama dan pengelolaan website dayah.
Kurikulum yang disusun berfokus pada penggunaan aplikasi dan perangkat lunak yang relevan dengan kebutuhan santri. Mulai dari pengarsipan digital kitab kuning hingga coding dasar untuk solusi masalah sehari-hari. Mentor Teknologi bertindak sebagai fasilitator inovasi berbasis nilai Islam.
Pada akhirnya, visi Dayah Syaikhuna adalah melahirkan ulama dan pemimpin masa depan yang melek digital dan berkarakter kuat. Dengan adanya Mentor Teknologi yang berdedikasi, Ponpes ini berhasil menciptakan ekosistem pembelajaran yang seimbang. Keseimbangan ini menjamin santri tumbuh sebagai digital native yang berakhlak mulia.
