Dayah Syaikhuna di Aceh tampil beda dengan mengintegrasikan pendidikan Islam tradisional dengan konsep modern ekowisata dan Ketahanan Pangan Lokal. Model dayah ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang mandiri, lestari, dan memberikan dampak ekonomi positif bagi komunitas sekitar. Ini adalah inovasi pendidikan berkelanjutan.
Pilar pertama program ini adalah pengembangan ecotourism berbasis dayah. Santri dan pengunjung diajak berinteraksi langsung dengan alam, seperti menjelajahi hutan adat atau berpartisipasi dalam panen. Pendekatan ini mengajarkan santri untuk menghargai dan melestarikan lingkungan.
Di sisi lain, fokus pada Ketahanan Pangan Lokal diwujudkan melalui pengelolaan lahan pertanian dan perikanan terpadu. Dayah mengelola kebun sayur organik, sawah, dan kolam ikan. Hasil panen ini sepenuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian santri.
Program pertanian organik ini sekaligus menjadi laboratorium alam bagi santri. Mereka belajar praktik budidaya yang ramah lingkungan, mulai dari pengolahan tanah hingga pembuatan pupuk kompos. Ini memberikan keterampilan praktis yang sangat berharga di masa depan.
Ketersediaan Air Bersih yang memadai menjadi prasyarat utama keberhasilan program pertanian ini. Dayah memastikan sistem irigasi yang efisien dan mengolah sumber air bersih mereka sendiri. Air yang terjamin kualitasnya mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.
Inisiatif Ketahanan Pangan Lokal ini tidak hanya menjamin pasokan makanan yang sehat dan bergizi bagi santri, tetapi juga mengurangi ketergantungan dayah pada pasar luar. Anggaran belanja pangan dapat dialihkan untuk peningkatan fasilitas akademik lainnya.
Santri juga dilatih dalam Soft Skill Santri seperti kewirausahaan. Hasil panen yang berlebih dijual ke pasar lokal, mengajarkan mereka tentang rantai pasokan dan manajemen keuangan. Pengalaman ini membangun mentalitas mandiri dan profesional.
Konsep ekowisata yang diterapkan Dayah Syaikhuna juga menarik wisatawan yang tertarik dengan kehidupan pesantren dan nilai-nilai Islam yang ramah lingkungan. Kunjungan wisatawan menjadi sumber pendapatan tambahan untuk operasional dayah.
Model Dayah Syaikhuna membuktikan bahwa lembaga pendidikan agama dapat menjadi pusat inovasi dalam pembangunan berkelanjutan. Integrasi ilmu agama, ekologi, dan Ketahanan Pangan Lokal menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan berwawasan lingkungan.
Melalui program terpadu ini, Dayah Syaikhuna berhasil menciptakan ekosistem yang mandiri secara ekonomi dan ekologis. Fokus pada Ketahanan Pangan Lokal dan ecotourism menjadikannya model pesantren modern yang inspiratif dan relevan dengan tantangan masa kini.
