Dayah Syaikhuna Indonesia berdiri sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang teguh memegang tradisi keilmuan ulama salaf. Dengan komitmen kuat untuk membangun generasi Qurani, Dayah Syaikhuna Indonesia menjadi pilihan utama bagi mereka yang mendambakan pendidikan Islam otentik. Dayah ini berupaya mencetak santri yang tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga mendalami ilmu-ilmu syar’i dengan pemahaman yang benar, mengikuti jejak para pendahulu.
Kurikulum di Dayah Syaikhuna Indonesia sangat menekankan pada penguasaan dasar-dasar ilmu agama Islam klasik. Kitab-kitab kuning, seperti nahwu, shorof, fikih, hadis, dan tafsir, menjadi materi pokok yang diajarkan secara mendalam. Pendekatan ini bertujuan untuk membekali santri dengan pondasi keilmuan yang kokoh, memungkinkan mereka memahami sumber-sumber hukum Islam secara langsung dari aslinya.
Pembentukan karakter Qurani adalah inti dari pendidikan di Dayah Syaikhuna. Santri dididik untuk menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah dalam setiap aspek kehidupan mereka. Disiplin ibadah, kejujuran, kerendahan hati, dan pengabdian kepada ilmu menjadi budaya sehari-hari. Lingkungan dayah yang sederhana namun penuh berkah turut menumbuhkan jiwa zuhud dan qana’ah.
Para pengajar di Dayah Syaikhuna Indonesia adalah ulama dan asatidz yang memiliki sanad keilmuan bersambung hingga para ulama salaf. Dengan bimbingan langsung dari mereka, santri mendapatkan ilmu yang shahih dan pemahaman yang lurus. Metode talaqqi dan musyafahah (belajar langsung dari guru) dihidupkan kembali, memastikan transfer ilmu berjalan efektif dan otentik.
Selain fokus pada ilmu-ilmu klasik, Dayah Syaikhuna juga menyelenggarakan program tahfidz Al-Qur’an yang intensif. Banyak santri berhasil menghafal 30 juz dengan mutqin dan tartil yang baik. Hafalan ini dibarengi dengan pemahaman makna, sehingga mereka tidak hanya menjadi penghafal, tetapi juga pengamal Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dari keberadaan Dayah Syaikhuna terasa luas, terutama dalam menjaga tradisi keilmuan Islam di Indonesia. Alumni dayah ini banyak yang kembali ke daerah asal mereka untuk berdakwah, mendirikan majelis ilmu, atau menjadi imam masjid. Mereka adalah garda terdepan dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan sesuai dengan manhaj salaf.
